Senin, 28 November 2016

Vetricia!

Pensi Vetricia
Coveatrice Inhalvacia
   19 November 2016, Angkatan 24 mengadakan pensi yang bernama Vetricia. Nama Vetricia berasal dari nama angkatan, yaitu Coveatrice Inhalcia yang biasa disingkat vetricia. Pensi angkatan kita kali ini mengangkat tema Broadway. Jadi suasana pensi akan dihiasi dengan suasana broadway dimalam hari.
   Vetricia merupakan acara angkatan, jadi bukan hanya pengurus osis yang menjadi panitia dalam pensi angkatan ini tapi juga timses. Beberapa minggu sebelum pensi dilakukan, timses dibentuk. Ada beberapa seksi timses ada humas, keamanan, danus, dekorasi, acara, dan masih banyak lagi. Timses membantu para osis dalam menyiapkan pentas seni agar bisa berjalan dengan baik dan benar. Pensi angkatan selalu diisi dengan penampilan dari siswa-siswa labschool yang berminat dan juga dari beberapa ekskul yang ada.
   Pada hari Rabu juga diselenggarakan gladibersih. Untuk penampil band di ruang seni music dan non band di gedung BPS lantai 1. Gladibersih dimulai dari jam 13.00. Sebelum hari diselenggarakannya pensi yaitu Jumat, semua panitia sudah menyiapkan dekorasi seminggu sebelumnya. Backdrop panggung sudah mulai dikerjakan 6 hari sebelum pensi diselenggarakan. Tim dekorasi juga dibantu oleh guru dan PPG Seni Rupa. Untuk pencarian dana sudah dilakukan mulai Oktober. Saat hari Jumat, panitia menata dekorasi dan menyiapkan panggung. Esoknya, semua sudah tertata rapih dan pensi pun siap dimulai.
   Acara dimulai sekitar jam 8, tapi anak-anak angkatan 24 sudah tiba di sekolah sekitar pukul 6 pagi. Setelah mempersiapkan semua dan sudah dipastikan bahwa acara akan berjalan lancar, acara pun dimulai dengan beberapa penampilan pembuka. Setelah itu, ada penampilan dari panitia yaitu flashmob dengan lagu yang bertemakan broadway sekitar 1 menit. Cuaca dihari itu sangat mendukung, malahan cenderung terik padahal masih musim hujan.
   Pensi berlangsung cukup lama dan sangat meriah. Selain murid-murid kelas 7 dan 9, banyak alumni yang datang untuk sekedar nonton ataupun tampil untuk memeriahkan pensi. Pensi berlangsung dari pukul 07.30 sampai 17.00. Yang tampil pun beragam, ada tari modern, tradisional, bernyanyi, bermain piano, band, bahkan ada yang menunujukan atraksi yoyo, sulap dan gombal. Bahkan, para guru pun ikut memeriahkan pensi dengan membawakan beberapa lagu. Beberapa ekstrakurikuler juga tampil di pensi. Ada juga sumbangsi dari SMP Labschool Kebayoran, ada yang menampilkan DJ bernama Alifah Fayruz. Saat DJ tampil, semua orang menari dengan semangat. Sampai-sampai membuat lingkaran besar dan berlari mengelilingi lapangan utama. OSIS SMP Labschool Kebayoran dan SMP Labschool Cibubur juga menampilkan band.

   Pensi angkatan 24 sangat membanggakan, dengan kerja keras para panitia mencari sponsor, mempersiapkan dekorasi, dan lain-lain lah yang menjadikan pensi angkatan kita menjadi sangat baik.

Senin, 31 Oktober 2016

INVITA 2016

INVITA 2016
   Apa itu invita? Invita adalah singkatan dari Industri Visit dan Tafaqkur Alam. Invita di SMP Labschool Jakarta dilaksanakan untuk kelas 8. Invita kali ini, diadakan tanggal 19-23 Oktober 2016.  Invita dilakukan di Jogja dan Solo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat tentang tempat-tempat yang kita kunjungi.
   Kita, angkatan 24 SMP Labschool Jakarta berangkat menaiki kereta eksekutif dari stasiun gambir. Jadi tanggal 19 Oktober kita berkumpul di stasiun Gambir sekitar pukul 17.30 WIB. Kami berkumpul di Pintu Utara. Setelah mendapat tiket dari masing-masing wali kelas, kami masuk ke dalam, menunggu kereta yang akan tiba pukul 20.00. Setelah berpamitan dengan orang tua, kami masuk lalu sholat jamak qasar maghrib dan isya. Setelah itu, kami berbaris dan mendengarkan salah satu dari pemandu wisata, Kusuma Wisata berbicara. Sekitar pukul 19.45 kereta kami, Argo Lawu sampai. Kami pun naik dan masuk ke gerbong masing-masing. Mencari tempat duduk, menaiki koper keatas kabin dan duduk. Setelah kondektur mengecek karcis, kami boleh berpindah tempat tapi tetap digerbong yang sama. Tidak lama setelah itu, kami dibagikan makan malam dan minum dan kami pun melakukan perjalanan selama sekitar 8 jam.
   Setelah 8 jam  berlalu kami pun tiba di Stasiun Tugu, Jogja. Kami turun dari kereta dengan membawa tas dan koper masing-masing. Kami pun berjalan keparkiran bus dimana 7 bus untuk sekolah telah terparkir disana. Setelah menaruh koper masing-masing kami pun memulai perjalanan hari [ertama menuju rumah makan CandiMas untuk transit mandi, sholat dan makan pagi. Setelah itu barulah kita memulai perjalanan menuju Sabila Farm, perkebunan buah naga. Kami disana mendengarkan penjelasan dari pemiliknya, Bapak Gun Sutopo dan menelusuri sedikit dari kebun buah naga yang ada disana. Kami disana dari jam 8 sampai 10 pagi. Setelah itu barulah kami menuju Solo, untuk ke PT Sritex.
   Perjalanan dari Jogja menuju Solo sekitar 2 jam. Sekitar jam setengah 1 kami sampai di PT Sritex. Di aulanya, kami mendengarkan penjelasan dan video yang menjelaskan tentang PT Sritex. Ada video yang menjelaskan tentang pendirinya, Pemilik yang sekarang, Negara yang diproduksi, dan masih banyak lagi. Setelah itu kami tiba di Showroomnya. Disana kami bisa membeli barang-barang hasil buatan PT. Sritex. Ada baju, daster, celana, jaket sampai kain bermeter-meter pun ada dengan berbagai bentuk dan motif. Setelah dari sana, kami kembali ke Jogja tapi sebelumnya kami berhenti di Masjid Agung Klaten untuk menunaikan sholat Dzuhur dan Ashar.
   Setelah itu kami sampai sudah Maghrib dan kami pun ke Jogja TShirt. Setelah itu kami makan dan langsung berjalan ke hotel. Di Bus kami dibagikan kartu hotel sesuai kamar masing-masing. Setelah sampai kami segera memasuki kamar masing-masing, membersihkan diri, berganti baju, mandi dan akhirnya tidur karena besok masih ada banyak tempat yang harus dikunjungi.
   Dihari kedua, kami pertama ke Keraton Jogjakarta. Disana kami mendengarkan orang keratin yang menjadi pemandu setiap 2 bus menjelaskan. Setelah dari keraton, kami pergi menuju desa giriloyo. Disana, kami duduk berkelompok dan belajar membatik, diajari oleh seorang ibu yang biasa membatik. Setelah itu, kami pergi ke pantai parangtritis. Disana kami bisa bermain, berfoto sepuasnya. Sampai pukul 4, kami kembali ke bus dan melanjutkan makan dan menuju malioboro. Di malioboro kami bisa berbelanja oleh2 atau membeli apapun sampai pukul 10 malam. Lalu kita kembali ke hotel dan beristirahat.

   Dihari terakhir, kami check out hotel pukul 7 pagi. Kami melakukan lava tour. Selama lava tour kami mengunjungi 3 tempat. Rumah yang terkena letusan gunung merapi, batu alien dan yang terakhir banker. Lava tour sangatlah seru, kami menaiki jeep dari awal sampai kembali lagi ke tempat bus. Setelah itu, kami menuju tempat makan siang dan melanjutkan ke candi Borobudur. Disana, kami didampingi oleh 1 pemandu yang menjelaskan seputar candi Borobudur. Setelah berkeliling disana, sekitar pukul 4, kami ke bus dan menuju stasiun tugu karena sudah saatnya untuk kembali ke Jakarta. Kami sholat maghrib dan isya disana, lalu tidak lama kemudian kereta kami sampai dan kami pun kembali ke Jakarta pukul 8 malam dan sampai di stasiun gambir pukul 4 pagi. Invita kali ini sangat berkesan, memberikan pengalaman dan kenangan yang berkesan dan tidak terlupakan!

Senin, 10 Oktober 2016

PTS 2016 SMP Labschool Jakarta

PTS 2016 SMP Labschool Jakarta
   PTS atau penilaian tengah semester tahun ajaran ini dilaksanakan tanggal 3-7 Oktober 2016. Hari kamis sebelum memulai minggu pts, seluruh murid SMP Labschool Jakarta diberikan kartu legitimasi sebagai kartu PTS. Dihari pertama pelajaran yang diujiankan adalah Agama dan Bahasa Indonesia, dihari selasa diujiankan Matematika dan Prakarya. Dihari Rabu diujiankan PKN dan Bahasa Inggris, dihari Kamis diujiankan IPA dan Seni Budaya dan dihari terakhir terdapat pelajaran IPS dan PJOK
   Di SMP labschool, setiap ada penilaian entah tengah atau akhir semester akan duduk dengan kakak kelas atau adik kelas. Dan 8D di pts kali ini mendapatkan teman duduk dengan kelas 7D. Menurut saya pelajaran yang  paling susah di PTS kali ini adalah Ips karena hafalan yang harus kita hafalkan sangatlah banyak.
   Teman sebangku saya namanya Mia, dia kelas 7D. Anaknya cukup baik. Saya duduk dibarisan paling depan dan dibelakang saya ada Rieke bersama teman sebangkunya Naura. Pengawasnya selalu berubah-ubah setiap hari walaupun ada guru yang mengawas kita 2 kali tapi dengan pasangan yang berbeda karena setiap mata pelajaran ada 2 guru pengawas entah guru Labschool atau Guru PPG dari UNJ yang sedang mengajar di Labschool
   PTS dinilai dengan sistem scanner computer. Jadi kita harus memakai pensil 2B dan membulatkan di lembar jawabannya dengan benar tidak terlalu tipis atau terlalu tebal. Disaat pelajaran Matematika Dan Ipa kita dapat kertas buram untuk coret-coretan walaupun di soal pun kita bisa mencoret-coret dan menghitung soalnya.
   Kelas 8D dan 7D berada di kelas 8E yaitu ruang 13 dan kelas 8F yaitu ruang 14. Diruang 14 tidak b erisik baik kakak kelas maupun adik kelas dan itu sangat baik karena tidak akan mengganggu konsenterasi dan bisa membuat kita semua mengerjakan soal-soal PTS dengan baik dan benar. Pengawasnya pun beragam. Ada yang selalu keliling-keliling selama PTs berlangsung, ada yang asik mengobrol ber2, ada yang hanya diam saja di meja guru entah sibuk mengerjakan apa da nada juga yang sangking diam kelasnya pengawasnya pun tertidur dimeja guru.
   Nilai PTS sebenarnya tidak boleh diberi tahu sampai terima rapot bayangan nanti yang akan langsung dilihat oleh kedua orang tua, tetapi 2 hari setelah minggu PTS ini saja saya sudah tahu sekitar 4 nilai. Ada beberapa yang memuaskan dengan kesusahan solnya namun ada juga beberapa yang mengecewakan bagi saya.
   PTS ini sebenarnya sangat menyenangkan. Karena nilainya yang setara dengan nilai ulangan harian dan juga tugas dan kita juga bisa mengenal adik dan kakak kelas kita dan bisa berteman dengan mereka sehingga bisa mengurangi bullying yang biasanya terjadi antara adik kelas dan kakak kelas.

   Kalau masalah nilai, itu urusan akhir. Semua nilai akan bergantung dengan sekeras apa kita berusaha dan belajar juga serajin apa kita beribadah dan berdoa. Nilai-nilai saya juga tidak semuanya memuaskan namun kita masih bisa berusahan di penilaian penilaian selanjutnya dan harus bisa berjanji pada diri sendiri bahwa kita akan lebih rajin belajar dirumah, lebih serius mendengarkan penjelasan guru disekolah dan apabila ada les yang harus kita ikuti, kita juga harus mengikutinya dengan semangat karena orang tua kita sudah lelah bekerja agar kita bisa sekolah dengan baik dan mendapat masa depan yang cerah.

Senin, 08 Agustus 2016

Lebih Baik Mati

LEBIH BAIK MATI
LEBIH BAIK MATI
Oleh: Nusa Putra
Lebih baik mati! Hidup juga udah gak guna!


 Ungkapan ini dilontarkan seorang remaja putra dengan sangat emosi sampai-sampai suaranya terdengar bergetar. Ungkapan itu terdengar tidak elok, bahkan mungkin tidak pantas. Tabu, pantangatau pamali. Mengejutkan. Boleh jadi si remaja itu letih, sangat letih atau mulai putus asa, frustrasi.
Sudah lebih dari sebulan ia menunggui ayahnya yang terbujur tak berdaya di ruang ICU. Ia bungsu dan satu-satunya lelaki. Ketiga kakaknya perempuan. Karena satu-satunya lelaki, maka ia harus menemani ibu atau kakaknya di malam hari menunggui sang ayah. Mereka tidur di sebuah ruang kecil yang memang disediakan bagi keluarga klien yang dirawat di ruang ICU.
Pastilah tidak menyenangkan tidur di ubin beralaskan karpet dan kasur tipis. Meski ber AC, ruangan itu agak panas karena terlalu banyak manusia di dalamnya. Hanya keluarga mereka yang menunggu berdua. Keluarga lain ada yang sampai empat orang menunggu di situ.
Pagi sekali ia harus pulang mengendarai motor sendiri agar tidak terlambat sampai di sekolah. Jarak dari rumah sakit ke rumahnya bisa ditempuh satu setengah jam bila tidak macet. Sekolahnya tidak terlalu jauh dari rumah.


 Mungkin, karena sudah lebih dari sebulan, ia mulai merasa penat. Kegiatan rutinnya terganggu dan ia harus menjalani hidup yang sama sekali berbeda. Apalagi jika memerhatikan ayahnya di ruang ICU dari balik kaca. Ia merasa sangat sedih, putus asa dan sama sekali tidak mengerti.
Mengapa ayahnya yang begitu baik, dermawan, sangat peduli terhadap orang miskin, rajin beribadah harus terbujur kaku tak berdaya di ruang yang dipenuhi peralatan yang tertancap di banyak bagian tubuh ayahnya. Sedangkan banyak orang jahat yang dirasuki kebencian, iri hati, koruptor, pemerkosa anak-anak berkeliaran dalam keadaan sehat di luar sana. Mengapa bukan mereka yang terbujur di sini sebagai balasan atas kejahatannya?
Ia sekeluarga memang sama sekali tidak siap dan sangat kaget serta terpukul mengahadapi musibah yang sangat tiba-tiba ini. Ayahnya tidak mengidap penyakit berbahaya seperti jantung, diabetes, darah tinggi atau gangguan organ serius. Ayahnya sehat-sehat saja.
Semua ini bermula akibat pengemudi truk bejat menyetir dalam keadaan mabuk. Mobil ayahnya ditabrak  oleh truk yang ugal-ugalan. Supir ayahnya meninggal di tempat kejadian, dan ayahnya koma sampai hari ini. Sang sopir truk kini dirawat di rumah sakit yang berbeda dengan kaki dan tangan patah, serta berstatus sebagai tahanan Polisi.


 Karena keadaan ayahnya semakin memburuk, sudah tiga kali dilakukan rapat keluarga besar yang melibatkan seluruh keluarga ayahnya. Sebenarnya suara mayoritas menginginkan semua peralatan yang disambungkan ke tubuh ayahnya segera dicabut. Sangat kasihan membiarkan ayahnya diperlakukan seperti itu. Ia dan kakak-kakaknya juga tidak keberatan.
Tetapi ibunya belum ikhlas melepas ayahnya. Ia berpikir, mungkin ketidakikhlasan ibunya itu yang membuat ayahnya masih bertahan. Ibunya percaya, manusia boleh mengharapkan mukjizat dari Allah. Ia dapat menerima penolakan ibunya. Ia yakin, dalam masalah pelik seperti ini, suara terbanyak bukanlah penentu. Ini bukan sedang pemilihah kepala desa, pikirnya.

 Namun, belakangan ia mulai berpikir bahwa lebih baik ayahnya wafat. Ia berpikir seperti itu bukan karena tidak menyayangi dan mencintai ayahnya. Ia mendengar keterangan dari dokter bahwa ayahnya mengalami cedera sangat berat pada kepalanya. Otaknya sudah tidak bisa berfungsi normal kembali. Benturan keras membuat kepala dan otak ayahnya benar-benar mengalami kerusakan fatal.
Ia mencari berbagai informasi di Google tentang cedera otak. Benar saja, jika dipertahankan hidup, ayahnya sudah tak lagi bisa berfungsi sebagai manusia normal. Makin lama di ruang ICU pasti menghabiskan uang. Mereka sudah menjual dua motor. Ayahnya pedagang, memiliki toko di Tanah Abang dan beberapa tempat lain. Jika begini terus, pasti semuanya akan tersedot habis. Bagaimana keluarga ini menghadapi hidup selanjutnya? Bukankah keluarga ini harus melanjutkan hidup, apapun keadaannya?

 Ungkapan lebih baik mati, hidup juga gak guna, terasa tidak sopan, sarkas atau kasar, boleh jadi menggambarkan keputusasaan. Namun dalam konteks seperti ini rasanya tidaklah demikian artinya. Kala manusia menghadapi pilihan-pilihan yang sulit, cara menilai pastilah tidak sama dengan keadaan normal.
Menghadapi situasi seperti ini memang sangat problematis. Terutama bagi manusia yang memiliki iman dan menghayati spiritualitas. Di beberapa negara Barat sudah ada regulasi yang membolehkan manusia disuntik untuk mengakhiri hidup bila memenuhi sejumlah persyaratan, agar tidak terlalu lama menderita. Salah satu sumber regulasi itu adalah hak asasi manusia. Pemikiran yang sepenuhnya rasional yang tidak didasarkan pada iman atau spiritualitas memang sederhana. Sesederhana matematika duniawi. Tiga dikurang satu pasti dua. Tidak demikian halnya dengan matematika yang didasarkan pada iman, yang melekat dengan spiritualitas. Bila Anda memiliki uang seribu rupiah dan memberikan lima ratus rupiah dengan ikhlas kepada orang yang pantas menerimanya, faktanya uang Anda sisa lima ratus sebagaimana yang diajarkan matematika duniawi.
Tetapi matematika yang didasarkan pada iman menegaskan, Allah pasti, bukan akan, membalasnya berkali-kali lipat. Ini garansi dari Allah. Balasan itu bisa dalam bentuk uang juga. Tetapi tidak selalu dalam bentuk uang. Bisa berupa kesehatan, keselamatan, dan bentuk-bentuk lainnya.




 Begitupun manghadapi kematian. Secara rasional benar adanya bahwa jika manusia mengalami kerusakan otak, apalagi parah pasti tidak lagi dapat berfungsi sebagai manusia normal. Karena itu untuk apa dipertahankan tetap hidup?
Ini bukan sekadar soal apakah manusia masih bisa berfungsi lagi atau tidak. Bahkan bukan hanya soal bisa sembuh lagi atau tidak. Ini soal siapa yang menentukan kematian.
Mengapa ada orang yang menderita begitu lama sebelum akhirnya wafat? Ada rahasia di balik semua itu. Penalaran rasional memang tidak memiliki kemampuan untuk memahaminya secara mendalam. Menghadapi situasi ini dibutuhkan penalaran spiritual.
Penentunya adalah keyakinan akan keberadaan dan kekuasaan Tuhan.
Agama mengajarkan, penderitaan yang dialami oleh manusia sebelum wafat dalam bentuk sakit berkepanjangan, penderitaan mereka yang diluluhlantakkan tsunami, gempa bumi dan bencana lain, memiliki makna di hadapan Allah. Semuanya diperhitungkan, diberi tempat. Itulah sebabnya suntik mati tidak dibenarkan bagi manusia yang sangat menderita sekalipun oleh aturan agama.


 Kematian memang memiliki makna yang tak menyenangkan. Kematian lekat dengan kehilangan, kesedihan, dan pedihnya ditinggalkan oleh orang yang dicintai. Namun, kadang kematian adalah solusi terbaik. Bila si ayah yang telah lama terbujur di ruang ICU wafat, pastilah merupakan solusi bagi penderitaan keluarga ini.
Meskipun tetap akan dihadapi dan dialami dengan kesedihan mendalam. Namun, terselip rasa syukur. Biasanya secara halus diungkapkan dengan cara tidak langsung seperti, kepergian ini merupakan yang terbaik baginya. Terbaik bagi semuanya. Meski kita sangat menyayangi dan mencintainya, tetapi Allah lebih mencintainya. Ungkapan yang membuat semua yang terlibat dalam kesedihan merasa lebih lega dan enteng.
Kematian sebagai solusi juga bisa dialami oleh negara. Pada negara-negara komunis yang dengan sengaja mentradisikan kultus individu, seringkali kematian merupakan solusi terbaik untuk mengatasi konflik dan membuat negara menjadi stabil.
Saat Mao Tse Tung makin sepuh dan kurang berfungsi, ia tetap jadi pemimpin besar. Karena para pendukung utama dalam lingkar dalam kekuasaan tetap membutuhkan kehadiran sosoknya agar tetap berada dan memertahankan kekuasaan. Tak pernah gampang mengganti pemimpin besar di negara-negara komunis.


 Sementara pemimpin besar semakin dipunukkan penyakit parah, berkembanglah beragam spekulasi dan konflik yang membuat negara menjadi tidak stabil. Ketegangan bisa berkepanjangan bila sang pemimpin besar tidak pernah muncul ke publik.
Berbagai kelompok kepentingan bahkan bisa secara langsung berhadap-hadapan memperebutkan kekuasaan. Kala akhirnya si pemimpin besar wafat, biasanya stabilitas negara secara perlahan bisa dikembalikan, pemimpin besar baru pun muncul. Cina mengalaminya pada masa Mao dan Deng Xiao Ping. Korea Utara mengalaminya pada sama Kim Il sung dan Kim Jong Il. Cuba juga mengalaminya.
Kematian kadang merupakan solusi terbaik untuk sejumlah masalah yang dihadapi keluarga bahkan negara.
Meski begitu, manusia tetap harus sepenuhnya menyadari bahwa penentu kematian adalah Allah.




KEMATIAN KADANG MENJADI PROBLEMATIS.

Rabu, 09 Maret 2016

SAKSI 2016 SMP Labschool Jakarta
  
SAKSI adalah singkatan dari Studi dan Apresiasi Kepimpinan Indonesia yang merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh murid kelas 7 SMP Labschool Jakarta. Kegiatan ini diadakan untuk menjadikan murid kelas 7 menjadi disiplin dan mandiri. Sebelum itu, diadakan acara PRA SAKSI selama 3 hari. Kami diminta untuk membuat tongkat dan vandel, lari pagi, PBB dan masih banyak lagi. SAKSI kali ini diadakan di Dodiklatpur, Gunung Bunder, Jawa Barat pada tanggal 5-7 Februari 2016.
  Pada hari Jumat, 5 Februari 2016, seluruh siswa kelas 7 dan OSIS-MPK SMP Labschool Jakarta berkumpul pada pukul 06.00 di Hall Masjid. Diakan apel pemberangkatan sebelum kami menuju tronton masing-masing. Pada pukul 07.00, kami semua berangkat ke Gunung Bunder. Membutuhkan waktu selama 2 jam untuk sampai ke tujuan. Pada pukul 09.00, kami sampai tujuan tetap kami harus berjalan agak menanjak untuk sampai ke lapangan utama. Saat sampai di lapangan utama, kami diminta berbaris, tiarap, dan merayap sesuai perintah. Lalu, seluruh murid kelas 7 dibagi per pleton. Ada 8 pleton, masing-masing pleton berisi 30 siswa. Lalu, kami bersiap untuk makan siang dengan makan komando di barak karena diluar hujan. Lalu, bagi yang putri melaksanakan Salat Zuhur di barak dan putra melaksanakan Salat Jumat di Aula. Lalu, kami diberi materi tentang hewan melata oleh tim Sioux. Lalu, diadakan parade busana dari masing-masing kelompok oleh anggota yang disetujui oleh masing-masing kelompok. Lalu, kami kembali ke barak untuk bersiap-siap. Lalu, kami makan malam dengan makan komando. Lalu, kami menuju Aula unutk melaksanakan Salat Maghrib. Setelah itu, kami diberi materi oleh pihak TNI. Lalu, kami kembali ke barak dan tidur.
  
  Pada hari kedua, kami bangun pukul 04.30 dan bersiap-siap untuk melaksanakan Salat Shubuh. Lalu, kami bersiap-siap untuk sarapan. Seperti biasa, sarapan dilakukan dengan makan komando. Lalu, kami kembali ke barak untuk mengganti baju. Lalu, kami berkumpul di depan barak untuk diberi pengarahan kegiatan selanjutnya, yaitu outbond. Lalu, kami berjalan menuju lapangan utama untuk melaksanakan outbond. Sebelum itu, kami melakukan pemanasan dan berguling-guling sesuai perintah. Terdapat 7 rintangan seperti flying fox, turun tebing, melempar pisau dan kapak, meniti, dan lain-lain. Pada hari itu juga, diadakan baksos dan kunjungan orang tua murid. Setelah itu, dliadakan lomba merayap untuk mendapatkan vandel kelompok di lintasan yang sudah dirancang. Pemenangnya akan diberi kesempatan mengikrarkan janji SAKSI. Lalu, diadakan renungan oleh kakak OSIS-MPK. Lalu, kami diberi pin bendera merah putih yang menandakan bahwa kita lulus SAKSI. Setelah itu diadakan makan komado dihadapan seluruh orang tua murid. Lalu, kami diberikan kesempatan untuk beristirahat dan menemui orang tua murid. Setelah itu, kami semua hiking menuju Curug Kondang dan Curug Ngumpet. Sampai disana, kami semua turun ke air terjun, bermain air, dan menyanyikan lagu Halo-Halo Labschool di tengah-tengah air terjun bersama kakak OSIS-MPK. Lalu, kami kembali ke barak dan makan komando. Lalu, kami menuju Aula untuk melaksanakan Salat Maghrib dan Pentas Seni. Setiap kelompok wajib menampilkan pentas seni. Seperti, gombal, battle dance, musikalisasi puisi, acapella, dan lain-lain. Setelah itu, kami kembali ke barak dan tidur.
  
  Pada hari ketiga, kami bangun pukul 04.30 dan bersiap-siap untuk melaksanakan Salat Shubuh dan mengganti baju serta merapikan tas masing-masing dan barak. Lalu, kami berkumpul di depan barak untuk makan komando. Lalu, kami kembali ke barak untuk mengambil barang-barang kami dan kembali berkumpul di depan barak. Lalu, kami semua bergegas menuju lapangan utama untuk melaksanakan upacara penutupan. Perjalanan menuju lapangan utama sangat melelahkan ditambah dengan kami membawa barang bawaaan yang berat. Lalu dilaksanakan upacara penutupan dan diumumkan peserta terbaik SAKSI 2016, peragaan busana daerah terbaik, tongkat dan vandel terbaik. Lalu, kami bergegas menuju tronton dan pulang menuju SMP Labschool Jakarta. SAKSI 2016 ini adalah pengalaman yang tidak terlupakan.
Pelantikan Pramuka
Pada hari Sabtu tanggal 27 Februari 2016, kami siswa siswi SMP Labschool Jakarta mengikuti kegiatan pelantikan pramuka. Kegiatan kali ini dilaksanakan di Studio Alam TVRI, Jawa Barat. Pelantikan ini menjadikan kami siswa siswi SMP Labschool Jakarta sebagai anggota baru penggalang dengan nomor gudep 03359 untuk putra serta 03360 untuk putri. Kami berkumpul disekolah sekitar pukul 06.30-07.00. Setelah mendengarkan sambutan dari Bapak Ali Chudori selaku kepala sekolah dan Bapak Asdi selaku wakil kepala sekolah, kami berjalan menuju tronton masing-masing yang terparkir di lapangan SMA Labschool Jakarta. Kami mulai berangkat menuju tempat pelantikan pada pukul 07.30. Perjalanan menuju Studio Alam tidak terlalu lama. Hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Kami sampai di tempat pada pukul 08.30. Setelah itu kami segera melaksanakan apel pagi. Setelah melaksanakan apel pagi, kami pun mulai masuk ke acara inti yaitu penjelajahan. Sebelum melakukan penjelajahan, setiap kelompok harus menjawab beberapa pertanyaan tentang ilmu dasar kepramukaan. Kelompok yang lebih cepat selesai bias langsung menuju ke pos 1.
Setiap regu berjalan menuju ke pos 1 dengan bantuan sebuah pita yang berbentuk ikan diikatkan ke sebuah pohon/tiang yang ada sebagai penunjuk jalan. Penjelajahan kali ini terdiri dari 4 pos. Pos 1 merupakan pos kode kehormatan. Seluruh anggopta regu harus hafal kode kehormatan pramuka yaitu Trisatya dan Dasadarma. Kita juga ditanya beberapa pengamalan dasadarma dalam kehidupan kita sehari-hari. Setelah itu, barulah kita bisa melanjutkan k epos selanjutnya. Pos 2 merupakan pos semaphur. Di pos ini pertama kita harus menghafalkan semaphur dari a sampai z. Setelah itu salah satu dari kakak Pembina akan memberikan soal dan kita harus bisa menjawab. Jika kita bias menjawab, barulah kita bias melanjutkan k epos berikutnya.
Pos 3 merupakan pos tandu. Di pos ini setiap regu harus bisa membuat tandu. Tandu yang dibuat harus disesuaikan dengan salah satu anggota yang dipilih untuk dijadikan korban. Kita juga harus bisa menguasai beberapa simpul yang dipakai untuk membuat tandu seperti simpul mati, simpul pangkal dan simpul jangkar. Pos ini cukup memakan waktu lama karena beberapa regu ada yang lupa atau tidak bisa membuat simpul yang dibutuhkan. Setelah selesai, kita harus membawa salah satu anggota regu yang dipilih  menggunakan tandu.
Di pos 4/pos terakhir adalah pos haling rintang. Salah satu anggota yang terpilih dijadikan sebagi korban yang seolah-olah sedang cedera. Anggota yang lain harus membawa temannya tersebut menggunakan tandu dan melewati rintangan-rintangan yang ada. Rintangan pertama yang harus kita lewati adalah jalur yang diatasnya dililitkan tali-tali sehinmgga kita berjalan harus dengan menunduk atau sampai berjongkok. Rintangan selanjutnya ada bilahan bamboo yang ditaruh ditanah dengan sedemikian rupa dan kita harus melewatinya dengan membawa tandu namun kita tidak boleh mengenai bambu tersebut.
Rintangan selanjutnya ada sebuah lingkaran yang terbuat dari bamboo. Kita harus melewatinya namun tandu yang kita bawa harus masuk kedalam lingkran tersebut. DI rintangan ini, setiap regu membutuhkan kerjasama dan kecepatan agar tandu yang dibawa tidak jatuh ke tanah. Setelah itu kita dibolehkan bertistirahat sejenak. Rintangan selanjutnya ada beberapa kertas yang ditaruh ditanah dan kita hanya boleh menginjak kertas-kertas tersebut. Lalu di rintangan terakhir ada lingkaran yang harus kita lewati seperti lingkaran yang tadi. Setelah itu penjelajahan kita pun selesai dan kita kembali ke tempat dimana acara pembukaan berlangsung.
Tidak sampai disitu, setelah kita sampai kita masih akan diuji PBB oleh kak Tris dan kita harus mengerjakan soal tentang kode dan morse yang ada di pramuka. Sekitar pukul 13.00, kita diperbolehkan untuk sholat dzuhur dan ashar dijamak yang kita lakukan disebuah masjid didekat pintu masuk. Setelah itu setiap regu menggelar tikar masing-masing dan makan siang. Setelah makan siang dan beristirahat, kita meulai melakukan gladiresik untuk upacara pelantikan. Gladiresik dilakukan selama kira-kira 30 menit. Lalu dimulailah upacara pelantikan. Kami diberikan tanda nomor gudep dengan nomor 03359 untuk putra dan 03360 untuk putri.
Setelah upacara pelantikan selesai, ada penampilan semaphur dari 2 regu yang mengikuti lomba senam semaphur di Global Sevilla Rawamangun dan salah satunya mendapat juara 2. Penampila semaphur tersebut sekaligus menutup acara pelantikan tersebut. Kami pun segera menuju tronton untuk segera pulang sekitar pukul 16.00. Sekitar pukul 17.30 kami pun sampai di SMP Labschool Jakarta dan kami pun pulang kerumah masing-masing.